Menjaga imunitas atau daya tahan tubuh merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi berbagai mikroorganisme penyebab penyakit termasuk virus Covid-19. Data terkini dari Kominfo menunjukkan bahwa lebih dari 160 juta penduduk dewasa di Indonesia telah mendapatkan vaksinasi pertama, lebih dari 115 juta telah mendapatkan dua kali vaksinasi dan lebih dari 1,25 juta orang yang telah mendapatkan vaksinasi ke 3 atau booster (https://covid19.go.id/p/berita/data-vaksinasi-covid-19-update-3-januari-2022). Saat ini aktivitas perekonomian juga sudah mulai membaik dan banyak orang memenuhi kembali pasar tradisional, mall, maupun tempat-tempat wisata. Anak-anak sekolah juga sudah mulai kembali belajar di kelas, demikian pula pegawai kantor telah diminta untuk kembali masuk kerja setiap hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Terlepas dari masih ada atau tidaknya pandemi di Indonesia, menjaga kesehatan dan mempertahankan atau meningkatkan imunitas tubuh penting dilakukan setiap saat dengan tujuan agar kita dapat melakukan aktivitas setiap hari dengan baik dan gembira. Selain tetap melaksanakan protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas), ada banyak cara bisa dilakukan untuk menjaga atau bahkan meningkatkan imunitas tubuh diantaranya dengan berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan bergizi, berjemur, beritirahat dengan cukup serta mengkonsumsi suplemen.
Suplemen makanan adalah produk yang dibuat untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, diantaranya yaitu vitamin, mineral, serat, asam amino serta asam lemak. Konsumsi suplemen dalam dosis yang sesuai akan membantu metabolisme tubuh berjalan dengan baik dan stamina juga terjaga. Diantara berbagai jenis suplemen yang dapat dibeli di apotek maupun toko obat ada suplemen yang kandungan utamanya berupa antioksidan, misalnya beta-karoten, lutein, likopen, selenium, vitamin A, vitamin C, vitamin E, mangan, katekon, zeaxantin, polifenol maupun antosianin. Molekul antioksidan yang terkonsentrasi dalam suplemen ini dapat membantu sel tubuh dalam melawan radikal bebas yang berlebih. Radikal bebas dan Reactive oxygen species (ROS) berasal dari proses metabolism dalam tubuh atau juga dari faktor lingkungan seperti paparan sinar X, ozon, asap rokok, polusi udara ataupun bahan kimia lainnya. Radikal bebas yang tak terkendali dalam tubuh dapat menyebabkan masalah yang disebut stres oksidatif. Stres oksidatif dapat memicu kerusakan sel, penuaan kulit, dan risiko penyakit seperti kanker.
Makanan yang banyak mengandung antioksidan diantaranya sayuran dan buah-buahan yang memiliki pigmen atau antosianin. Antosianinidin merupakan sekelompok pigmen yang tergolong dalam senyawa flavonoid, banyak disintesis di organ tanaman terutama bunga, buah, juga daun maupun di akar. Warna-warna menarik pada bunga seperti warna merah pada bunga mawar, kuning pada bunga krisan atau biru pada bunga telang adalah karena adanya antosianin yang terkandung dalam vakuola sel tanaman. Bunga telang (Clitorea ternatea L.) mengandung antosianin yaitu delphinidin 3-glucoside, delphinidin 3,5-diglucoside, delphinidin 3,3′,5′ -triglucoside, malvidin 3-glucoside dan petunidin 3-glucoside (data pribadi, belum dipublikasi). Kandungan antosianin pada bunga telang ini dapat berfungsi sebagai senyawa antioksidan. Pemanfaatan bunga telang yang telah umum dilakukan yaitu dengan cara diseduh dengan air panas dan dibiarkan beberapa menit sehingga larutan menjadi berwarna biru. Bunga yang digunakan dapat berupa bunga segar maupun bunga yang telah dikeringkan. Adapun kepekatan warna biru yang dihasilkan tergantung jumlah bunga yang diseduh, selain itu warna dari antosianin yang terlarut dalam air ini bisa berubah menjadi ungu apabila ditambahkan air jeruk nipis. Hal ini karena warna dari antosianin yang terlarut dalam air juga terpengaruh oleh pH larutan. Dari berbagai literatur telah banyak dilaporkan manfaat teh bunga telang. Selain sebagai sumber antioksidan yang berperan dalam menjaga imunitas tubuh, memperbaiki penglihatan, memperbaiki kesehatan kulit, the bunga telang juga dilaporkan bermanfaat untuk menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol, mengatasi hipertensi, demam, demensia dan juga sebagai antibakteria.
Kandungan antosianin bunga telang yang memberikan warna biru sampai ungu ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami yang aman dikonsumsi. Penggunaan pewarna alami yang aman masih perlu digalakkan mengingat banyaknya makanan kecil yang dijual, terutama makanan kecil untuk anak-anak yang mengandung pewarna sintetik yang berbahaya untuk kesehatan. Penggunaan pewarna alami untuk bahan makanan relatif lebih murah, tidak mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik, dan tidak menimbulkan masalah alergi.
Selain untuk pewarna makanan dan minuman, ekstrak bunga telang juga dapat digunakan untuk pewarna kain, benang atau material lain dan juga untuk bahan dalam pembuatan kosmetik. Selain bunga telang, daun telang yang masih muda juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai masakan. Tanaman telang termasuk dalam suku polong-polongan (Fabaceae) sehingga tanaman telang juga dapat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini karena adanya simbiosis akar tanaman polong-polongan dengan bakteri rhizobium yang membentuk bintil-bintil akar. Dalam bintil akar, rhizobium akan memfiksasi nitrogen bebas dari udara dan mengkonversi nitrogen menjadi ammonium yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian budidaya bunga telang memiliki prospek yang cukup baik dan menjanjikan. Banyak orang mungkin telah mengetahui manfaat bunga telang dan telah menanam sendiri dirumah untuk keperluan pribadi ataupun untuk dijual. Namun petani yang khusus mengelola lahan untuk penanaman bunga telang masih belum banyak.
Dalam kegiatan pendataan potensi sumber pewarna alam yang didanai melalui INDI (Indonesia Natural Dye Institute), telah dilakukan pendataan petani bunga telang di seputaran kota Yogyakarta yang dilakukan oleh penulis baru-baru ini. Didapatkan ada dua petani bunga telang yang masih secara kontinyu menanam bunga telang yaitu Bapak Triwidarso yang mengelola Kopi Oemah Martani yang berlokasi di jalan Cangkringan, Babadan, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman. Luas lahan yang ditanami telang ada + 500 m2. Penanaman telang sudah dirintis sejak tahun 2015 dengan jumlah tanaman telang sekitar 200 tanaman. Tanaman yang sudah berbunga dipanen secara rutin setiap pagi hari kemudian bunga dijemur di “tampah” dibawah sinar matahari. Proses peneringan umumnya cukup 3 hari kemudian bunga kering dikemas dalam plastic atau diproses menjadi serbuk dan dikemas menjadi the celup. Harga bunga telang kering di Kopi Oemah Martani ini dipatok Rp. 1.000.000 per kilogram. Pemasaran bunga telang dilakukan melalui media sosial Instagram, Facebook dan Whatsapp, sebagian juga dijual di market place setiap hari jumat pagi di kantor Dinas Pertanian Yogyakarta. Penjualan bunga telang kering juga sudah sampai ke luar pulau jawa. Selain Kopi Oemah Martani ada pula kebun telang milik Bapak Budi Prayitno yang berlokasi di desa Tulung, Tamanmartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman. Ada dua lahan milik bapak Prayitno yang ditanami telang masing-masing seluas 1000 m2 dan 500 m2.
Kebun telang ini sudah dirintis sejak tahun 2017 dan bunga telang kering yang dihasilkan juga telah dijual ke berbagai daerah di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri yaitu ke Jerman dan Jepang. Produk bunga telang kering diberi nama Kitani Telang. Penanaman telang yang dilakukan oleh bapak Prayitno dilakukan secara organik dan harga bunga telang kering di Kitani Telang yaitu Rp. 500.000. Mengingat manfaat telang yang cukup banyak, proses penanaman dan pemeliharaan tanaman yang mudah serta proses pengeringan bunga juga mudah karena cukup banyak sinar matahari di Indonesia, maka budidaya tanaman telang merupakan suatu peluang usaha yang cukup menjanjikan.