
Pewarna alam merupakan sumber daya hayati yang sangat berharga dan memiliki potensi yang sangat besar dalam berbagai industri, termasuk tekstil, kosmetik, pangan, dan farmasi. Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya memiliki berbagai macam tumbuhan dan bahan alam lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alam. Namun, informasi tentang pewarna alam lokal masih sangat terbatas dan belum terdokumentasi secara sistematis dalam basis data yang terstruktur. Untuk mendukung dokumentasi dan pengembangan ilmiah pewarna alam, Institut Pewarna Alam Indonesia (INDI) yang juga merupakan bagian dari UNESCO Chair menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada hari Sabtu, 15 Februari 2025 tentang FGD to Design a Database for Local Natural Dyes. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan basis data yang terstruktur dengan baik dan mudah diakses yang dapat digunakan oleh akademisi, peneliti, pelaku industri, dan masyarakat luas.
Pembicara pada agenda FGD tersebut adalah Saudara Fathan Hudyaussie Santoso dan Materi yang kedua disampaikan oleh Bapak Ardhy Setyo Widiyanto, S.Kom. dan Bapak Kokoh Iman Zulhadi, S.T. yang berasal dari DTI UGM dengan materi tentang pembuatan database pewarna alami.
Tujuan dari Diskusi ini adalah untuk merancang Basis Data Pewarna Alami Indonesia yang terstruktur dengan baik dan mudah diakses yang secara sistematis mendokumentasikan pewarna alami lokal, termasuk sumber, sifat, dan aplikasinya. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung penelitian, inovasi, dan pemanfaatan pewarna alami secara industri dengan menyediakan platform data yang andal dan komprehensif. Melalui diskusi dengan para ahli dalam pengembangan basis data, peneliti pewarna alami, dan praktisi industri, FGD berupaya untuk menetapkan metode dokumentasi yang terstandardisasi, mengoptimalkan organisasi data, dan mengembangkan strategi untuk penyebaran informasi yang efektif. Hasil dari FGD ini akan menjadi landasan bagi pusat pengetahuan yang berkelanjutan dan kolaboratif yang meningkatkan penelitian ilmiah, pengembangan industri, dan konservasi keanekaragaman hayati.